
Universitas Tanjungpura (UNTAN)
menggelar wisuda bagi lulusan program Diploma, Sarjana dan Pascasarja
Periode I Tahun Akademik 2012/2013 pada hari Senin (3/12/2012) bertempat
di Gedung Auditorium UNTAN, Pontianak. Kali ini, UNTAN meluluskan
sebanyak 871 wisudawan/wisudawati yang tersebar dari berbagai program
studi.
Dalam sambutannya Rektor UNTAN, Prof.
Dr. Thamrin Usman, DEA menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan
semesta alam atas rahmat dan karunianya dalam pelaksanaan wisuda kali
ini. “Hari ini kita menerima berkah berupa hujan, perubahan status dari
yang tidak bergelar menjadi bergelar, dari sarjana menjadi master dan
dari master menjadi doktor. Ini rahmat yang harus kita syukuri. Allah
SWT berjanji, barang siapa yang mensyukuri nikmat-Ku, maka akan
Ku-tambah, tetapi barang siapa kufur akan nikmat-Ku, maka tunggulah azab
dari-Ku” ujar beliau.
Profil lulusan UNTAN kali ini dapat
digambarkan dalam beberapa hal. Pertama, dari Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) yang rata-rata >3. Hal ini berarti sebagian besar lulusan
memiliki IPK yang bagus. Kedua, dilihat dari lama studi, lulusan
tercepat 3,1 tahun dari waktu studi normal 4 tahun. Rata-rata lulusan
menyelesaikan studi sekitar 4-5 tahun. Semoga kedepannya, parameter ini
dapat ditingkatkan. Profil lainnya adalah dominasi jumlah
wisudawan/wati. Wisudawan S1 didominasi oleh KIP, Ekonomi dan FISIP.
Sementara Wisudawan S2 didominasi oleh Hukum, FISIP dan KIP. Lulusan
diharapkan agar dapat mengharumkan nama almamater di masa kini maupun
masa yang akan datang.
Rektor juga kembali mengingatkan kepada
para lulusan terhadap momen-momen yang perlu disikapi dengan hati-hati
kedepannya, antara lain: isu ASEAN Community 2015. Manakala diberlakukan
masyarakat ASEAN 2015, maka persaingan akan semakin global dari aspek
trading, perdagagangan, hukum, keamanan, peluang kerja dan lain
sebagainya. Jika kita lihat negara-negara ASEAN, mayoritas dari segi
geografis sesungguhnya adalah Indonesia. Menanggapi isu ini, kita juga
harus memperhatikan sejauh mana kekuatan negara tetangga. Sebagai
contoh, untuk peluang kerja, negara tetangga kita ketahui lebih fasih
menggunakan bahasa asing/inggris dibandingkan mayoritas masyarakat
Indonesia. Karenanya, mari kita siapkan kemampuan bahasa untuk dapat
unggul (dalam persaingan) dengan negara ASEAN lainnya. Selanjutnya,
untuk dapat unggul dalam kompetisi perlu adanya kompetensi di semua
bidang ilmu, sehingga kedepannya alumni UNTAN dapat menampilkan sesuatu
yang terbaik. Oleh sebab itu, Rektor menitipkan kepada wisudawan/wati,
janganlah cepat puas atas apa yang diperoleh hingga saaat wisuda ini.
Ilmu yang telah diberikan para pendidik kepada wisudawan, agar dapat
diterapkan pada profesi yang akan ditempuh kedepan. Gunakan ilmu yang
diperleh untuk menghadapi segala situasi dan tantangan yang dihadapi.
Selain itu, untuk dapat mengikuti perkembangan zaman, ilmu harus
dikreasikan/dikreatifkan, terus ditambah dan tentu dikuasai.
Hal lain yang Rektor sampaikan bahwa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI menskenariokan,
pada tahun 2025 dalam rangka menyambut 100 tahun Indonesia merdeka,
seluruh masyarakat di Kalbar dan berpendidikan minimal tamat SMA, saat
ini rata-rata tingkat pendidikan di Kalbat baru sampai tamat SMP kelas
2. Mengutip prediksi konsultan manajemen mckinsey, pada 2030 akan
diperlukan 60 juta skill workers, untuk masuk zaman emas 2045 Indonesia
100 tahun. Kita berharap agar SDM di Kalbar dapat ambil bagian dan
berperan aktif dalam peluang ini. Rektor mengajak kepada para lulusan
UNTAN, “Mari kita siapkan diri dengan terus meningkatkan kompetensi dan
kualitas diri, perjuangan belum selesai, yang masih S1, diharapkan dapat
melanjutkan ke S2, begitu juga S2 dapat melanjutkan ke S3”.
Selanjutnya, Prof. Thamrin menitipkan semangat ini kepada
wisudawan/wati, agar terus berjuang. Jadilah insan cendikiawan yang
berperan nyata membangun bangsa ini. Berbuatlah untuk hal yang
bermanfaat. Jangan hanyut dengan situasi yang ada saat ini, situasi yang
hanya melelahkan dan menghabiskan energi diri dengan menonton omongan,
tanpa tindakan nyata. Mengutiop sebuah kata bijak, “banyak ngomong,
banyak bohong”. Mari kita menjadi bangsa yang sedikit ngomong, tapi
banyak bekerja dengan tindakan nyata penuh manfaat. Semoga.
Berdasarkan data yang diperoleh, untuk
kelompok lulusan bidang eksakta, wisudawan tercepat diraih oleh Syf.
Melly Maulina dari Prodi Teknik Lingkungan dengan masa studi 3 tahun, 11
bulan, 7 hari; wisudawan termuda atas nama Hayyinun Hayati dari Prodi
Teknik Arsitektur dengan usia sekarang 21 tahun, 10 bulan, 9 hari; dan
wisudawan IPK tertinggi diraih oleh Maya Widiyantina dari Prodi Farmasi
dengan IPK 3,74. Untuk kelompok non-eksakta, wisudawan tercepat diraih
oleh Nopa Tayamanti dari Prodi Ekonomi Pembangunan dengan masa studi 3
tahun, 10 bulan, 13 hari; wisudawan termuda dan IPK tertinggi atas nama
Rayinda dari Prodi Ilmu Pemerintahan dengan usia sekarang 20 tahun, 8
bulan, 22 hari dengan IPK 3,89.
sumber:http://www.untan.ac.id
0 comments:
Post a Comment