Friday, November 4, 2011

SINOPSIS SEBELAS PATRIOT

OLEH:
Fiolita Nurfitriyana



Judul Buku              :  Sebelas Patriot                    
Penulis                     :  Andrea Hirata
Penerbit                    :  Bentang Pustaka
Jumlah Hal               :  112 Halaman

 Novel  yang berjudul Sebelas Patriot karangan Andrea Hirata menceritakan ini tentang cinta seorang anak dan pengorbanan seorang ayah dan kegigihan dalam  menggapai mimpi-mimpi. Novel ini mengisahkan seorang anak yang bernama ical yang bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola dan menjadi kebanggaan ayahnya. Kecintaan Ikal pada bola berawal dari ketika ia menemukan album foto yang disembunyikan dari orang tuanya. karena rasa penasaran itulah akhirnya ikal tahu kenapa ayahnya jalan terpincang-pincang,punggung penuh dengan luka  dan ia juga  tau akan kekejaman penjajahan pada saat itu.
Ternyata ayahnya adalah satu dari tiga bersaudara yang sangat mencintai sepakbola yaitu si bungsu. Ayah Ikal yang berperan sebagai pemain sayap kiri. Kepiawaian mereka di lapangan sepakbola dianggap Belanda, yang zaman itu menduduki Indonesia, sebagai ancaman yang tidak main-main.
Van Holden, sebagai utusan VOC di Indonesia, memahami bahwa keberadaannya di negeri ini berkaitan juga dengan politisi utusan ratu Belanda. Setiap aspek, termasuk sepak bola, adalah politik dan ia akan menggunakannya untuk satu tujuan yaitu melanggengkan pendudukan Belanda di Indonesia. Lagipula selama ini tak ada yang berani mengalahkan tim sepakbola gabungan Belanda. Maka, kepopuleran tiga bersaudara itu dapat mengancamnya dari dua sisi. Simpati pada tiga bersaudara itu dapat berkembang menjadi lambang pemberontakan sekaligus mengancam kejayaan tim sepakbola Belanda. Mau tidak mau mereka harus dibungkam.
Demi untuk memuluskan tujuannya, Van Holden melakukan berbagai cara. Dari melarang ketiga saudara itu tampil dalam kompetisi sepak bola sampai mengurung dan memberlakukan hukuman kerja rodi kepada pelatih dan tiga bersaudara itu. Sekembali dari pulau buangan, tiga saudara kembali bekerja di parit tambang. Tak lama kemudian ada kompetisi bola antara tim Belanda melawan para kuli parit tambang. Sebelas pemain, sebelas patriot, termasuk di dalamnya tiga bersaudara kembali bermain.
Pertandingan itu dimenangkan oleh tim parit tambang dengan skor 1-0. Gol satu-satunya yang dicetak oleh si bungsu. Ribuan penonton menyerbu lapangan dan si bungsu, Ayah Ikal, seperti kebiasaannya setiap bermain, meneriakkan Indonesia! Indonesia!. Kalimat itu disambut oleh teriakan ribuan penonton lainnya. Indonesia! Indonesia! Teriakan penuh semangat yang membahana dan tanpa henti. Belanda berang mendengarnya.
Usai pertandingan pelatih dan tiga bersaudara diangkut ke tangsi. Mereka dikurung selama seminggu. Ayah Ikal pulang dengan tempurung kaki kiri yang hancur. Sejak saat itu ia tidak bisa bermain sepak bola lagi.
Kecintaan Ayah pada sepak bola dan PSSI, kemudian membuat Ikal bertekad untuk menjadi pemain sepakbola dan bergabung dengan tim PSSI.
Novel ini mempunyai 15 bab. Bahasa yang digunakan komunikatif dan bahasanya baku. Novel ini mengisahkan kekejaman kolonial Belanda dan cinta seorang anak dan pengorbanan ayah juga kegigihan dalam menggapai mimpi-mimpi. Novel ini cocok untuk para generasi muda sekarang untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Karena pesan moral pesan dari buku ini adalah cinta. Cinta yang membuat kita dapat berdiri tegak. Cinta yang membuat kita sekuat tenaga meraih kemenangan. Dan itu adalah cinta yang kita persembahkan untuk negeri ini, tanah air Indonesia.

0 comments:

Post a Comment